Selasa, 06 Mei 2014

Tak "Sempurna"..

membersamaimu yang tak sempurna tuk jadikan sempurna bersama.. 

membersamaimu yang banyak kekurangan tuk hadirkan suatu kelebihan..

membersamaimu yang diremehkan manusia tuk jadikan istimewa di mata Rabbnya..


Rabu, 19 Juni 2013

#Bukan Muslimah Biasa


 
Hemm.. lagi dan lagi tentang harii Rabu..
Sebetulnya, udh pengen mengurangi nulis tentang pengalaman pribadii. Tapi saya ko ngerasa sayang banget kalau pengalaman berharga ini tidak dibagikan.. hoho..

Trimakasih kepada Dzat yang menganugrahkan hidup yang berharga bagi saya.. pengalaman adl guru yang terbaik dan hidup ini ada karenaMu, Robbku.. :)
Kembali ke hari Rabu, Rabu nya orang islam kan mulai dari menjelang maghrib- maghrib lagi.. betul..?
Jadi, Rabu malam itu sekitar ba’da isya’ (malam Rabu deh) tanggal 12 Juli 2013 adikku kambuh lagi kejangnya.. (hufht.. lagi dan lagi, pengalaman ini benar2 berkesan.. mungkin setelah keluar dr sini, aku akan merindukan masa masa ini..)
Eitzz,, tapi ada yang beda.. kejang kali ini lebih dahsyat. Saya pada khususnya dan beberapa teman seperguruan pd umumnya mencurigai ada yang mengganjal dengan kejang hari itu.
Setelah kami bermusyawarah, akhirnya dengan ini kami memutuskan bahwa seharusnya dengan mengharap ridho Alloh dan mengharap jalan keluar sehingga nantinya baik2 saja.. (halaaahh.. kesuweeen.. #ngapak2 :D)

Intinya kami sepakat untuk membawa pasien (adik althaf) ke ustadz ahli ruqyah yang berada di semarang.. namanya adl ustadz m*man.. (sensor.. ndak dikira promosii)
Rabu siang saya call sang ustadz, dan Alhamdulillah beliau sempat jika kami yang bertandang kerumahnya.. keesokan harinya tepatnya hari Kamis, saya beserta adik dan dua rekan saya mengunjungi ustadz tersebut.
Kebetulan saya pergi lebih dulu bersama adik althaf..
Nahh.. sesampainya di sana kami bersalaman dengan istri ustadz (yang saya lupa namanya), ustadz m*man sudah mempersiapkan diri di shofa pojok ruang tamu.

“mana adiknya..? ohh yang ini to..?” Tanya beliau
“njih ustadz.. ini dek althaf..” jawab sy..
“sudah jelas sekali ini, positif diganggu jin..” jelas beliau..

masyaAlloh.. sy masih terheran2, ko ustadz m*man bisa langsung menebak apa karena jam terbang sudah tinggi (ujar2e opoo viii.. :o ) atau karena hatinya begitu bersih sehingga basyirohnya begitu jelas.. sudahlah toh sy tidak memperoleh jawaban pastinya.

Kemudian ia meminta air zam zam yang memang sudah kami persiapkan. Beliau kemudian meninggalkan kami untuk menyisipi doa pd air zam zam tersebut. Sejurus kemuadian sang ustadz menghampiri kami dengan membawa segelas air, dan kamipun tahu kalau air dlm gelas tsb adl air zam zam setelah ustadz m*man menjelaskan. 

“ ini mbak althaf, silahkan baca bismillah kemudian minum air ini, dihabiskan dengan 3 teguk saja dan jangan bernafas di dalam gelas” pinta sang ustadz

Eiittzzz.. perintah sang ustadz bukan tak berarti apa2. Yang dikatakan beliau memang merupakan bagian dr adab minum. Orang yang ngaku muslim kudu tahu.. :D

Dianjurkan agar minum dengan 3 kali tegukan karena itu akan lebih menyehatkan (HR. Muslim, Tirmidzi, Nasai)
Dianjurkan agar tidak bernafas selama minum di dalam gelas, jika ingin bernafas jauhkan gelas dari mulut (HR. Bukhari, Muslim, Tirmidzi)

Sekarang udah tahu kan..? marii di amalkan.. :D
setelah air habis diminum, sang ustadz mulai pada prosesi ruqyah syar’iyah. Saya diminta untuk memeluk dek althaf (sekedar untuk menguatkan dan menjaga kalau2 terjadi sesuatu)

“Alhamdulillah jinnya belum sampai masuk hanya membayang2i, ini sudah pergi..” kata beliau setelah membacakan ayat2 ruqyah..

“ada banyak factor yang menyebabkan jin mudah mengganggu diri kita.. pada intinya dikarenakan 3 hal,
1   1.   Karena kita lalai untuk mengingat Alloh.. kita lalai untuk berdoa dan berdzikir di sela2 aktifitas kita.
   2. Karena kita ghuluw (berlebih2han) dalam segala hal, seperti tidur berlebih2an, makan berlebih2an, minum berlebih2an, ngobrol berlebih2an.. dll saya kira mbak2 sudah mengerti
    3. Karena kita terlalu sering berkutat dalam perkara yang tidak bermanfaat, seperti : main game, nonton film, sms an, laptop an, hal ini yang semakin membuat kita lalai..
Sa   Saya yakin, mbak mbak sekalian ingin menjadi musliman yang luar biasa kan..? muslimah yang luar biasa ini seharusnya tidak terbiasa dengan perkara2 yang melalaikan dan kurang bermanfaat.. apa ada muslimah luar biasa tapi biasa main game..? biasa nonton film..? ndak kan..? kalau dalam masalah jodoh saja mengharapkan yang luar biasa seharusnya mempersiapkan diri juga harus luar biasa..”



#ceeerrrrsss.. ngena banget ustadz, tausiyahnya.. terutama di point terakhir.. 
       MUSLIMAH yang LUAR BIASA itu seharusnya tidak terbiasa dengan perkara perkara YANG MELALAIKAN DAN KURANG BERMANFAAT..”
  >>
       >>>JLEEEEBB.. CAMKAN yaaaa!!!!
        Selanjutnya ustadz menambahai
“      dan diantara perkara2 yang dapat mendatangkan jin adl adanya anjing, patung2, gambar2 makhluk, music, dan kebersihan tempat juga bisa menjadi penyebab jin betah tinggal di tempat itu.. jangan punya fikiran kalau kita sudah mulai memahami syariat, sudah menjaga hijab terus jin gak bisa mengusik kita, tidak seperti itu. Gangguan jin bisa dating kapan saja.. jadi bentengi diri dg menjalankan hak rukhiyah, hak bi’ah (lingkungan) dan hak hak lainnya..”

       #naahh.. sebetulnya yang ingin sy share itu kata2 sang ustadz yang maknyus, membuat kita tertohok.. ngakunya muslimah luar biasa,, tapii..???? -__- *capee deee..
     
      Muslimah luar biasa itu juga yang punya himmah ‘aliyah, menjaga kemuliaan dan kehormatan.. orientasinya untuk umat, kontribusinya lebih untuk sesama, semngat da’wahnya tinggi, dll
          Jangan dikit2 nangis *apalagi yang ditangisi ikhwan galau… eeee capee dee -_-
         Dikit2 ngomongin nikah, kapan mikirin urusan da’wah dan iqomatuddienn..? ayoo donk.. agak geram dikit kee.. jangan mellow gitu ahh..
          Semangat tinggi, masalah jodoh udh ad yang ngatur, Dia sang penjawab kebutuhan kita..
       Muslimah, PR kita tu banyak.. ngakunya pengen jadi pendamping mujahid..? tapi masih doyan nonton film koreaaa,,?? *kelauuut aja deee.. 
        ngakunya pengen kaya Al khansa’ tapi masih maniak game..? *haddu mimpimu kejauhaannn.. -______________-“
        Ngakunya pengen anaknya nanti sbg penakluk Roma tapi belum nikah aja masih galau kalau baca sms dr ikhwaaann..
        *aadoowww noon, kasian amat yaaa.. sayang2 waktumu..

     Alur hidup >> “ sy kuliah sambil menuntut ilmu dien untuk memperbaiki diri sendiri, mempersiapkan ilmu untuk menikah kemuadian setelah lulus menikah dan mambina rumah tangga..”
      Saya katakan kamu itu egois banget, dan alur hidup spt itu kurang jauh, kurang tinggi, kurang kurang dan kurang.. pernah gak terfikir olehmu (kita) sampai detik ini apa yang sudah kita berikan untuk agama ini..? berapa kali terbesit di fikiranmu saya akan andil menjayakan agama ini dengan cara ini dan itu..?
      Iqomatuddien bukan hanya kewajiban laki-laki, tapi muslimah juga.. bahkan beban muslimah sangatlah besar, karena generasi kita yang akan membentuk..

       Maka mulai saat ini berfikirlah yang LUAR BIASA, walaupun kita masih BIASA.. hiduplah dengan cara LUAR BIASA meski kita masih tergolong BIASA.. rajutlah mimpi yang LUAR BIASA dan berusahalah menggapainya dengan cara yang LUAR BIASA..
           Sampai pada masanya engkau akan dikenal sebagai
         
                                         #BUKAN MUSLIMAH BIASA”



Selasa, 11 Juni 2013

Taqiyyuddin Abul Abbas

Beliau adalah Syeikhul Islam Taqiyudin Abul Abbas, Ahmad bin Al Allamah (Syihabuddin Abil Mahasin) ‘Abdul Halim bin (Majdudin Abil Barakat) Abdussalam bin (Abi Muhammad) Abdullah bin (Abil Qosim) Al Khidr bin Muhammad bin Al Khidr bin Ali bin Abdullah bin Taimiyah Al Harrani Ad Dimasyqi.
Lahir hari Senin 10 atau 12 Rabiul Awal tahun 661 H di Harran, ketika berumur 7 tahun, Ibnu Taimiyah beserta sekeluarga pindah ke Damaskus, di karenakan buruknya keadaan di Harran dan sekitarnya setelah di kuasai oleh bangsa Tartar.
Beliau tumbuh dalam keluarga yang penuh dengan ilmu, kakek beliau Majdudin Abdussalam bin Abdullah adalah ulama ternama, penulis buku-buku yang bermanfaat diantaranya : “Al Muntaqa min Ahaditsil Ahkam”,”Al Mujarrad fil fiqh”. Ayah beliau Syihabuddin Abul Mahasin adalah Syaikh, hakim dan khotib negeri Harran setelah kematian ayahandanya Majdudin. Ayah Ibnu Taimiyah ini mempunyai 3 saudara yang semuanya adalah ulama dan orang pilihan.

Di lingkungan ilmu yang bagus inilah Ibnu Taimiyah tumbuh. Pertama kali ia belajar pada ayahandanya dan ulama Damaskus. Ia hafal Al Qur’an ketika masih kecil, lalu beliau belajar hadits, fiqh, ushul dan tafsir. Beliau terkenal dengan kecerdasan dan kuatnya hafalan sejak kecil. Kemudian, beliau mulai belajar berbagai bidang ilmu dan mendalaminya.
Al Barzali berkata,”Jumlah guru Ibnu Taimiyah mencapai ratusan ulama.”
Karena ketekunannya, beliau telah berfatwa dan mengajar, pada umurnya yang belum genap 20 tahun, saat usianya belum genap 30 tahun beliau sudah menjadi imam yang terkenal dengan keilmuan, keutamaan dan keimamannya. Ibnu Taimiyah mempunyai kedudukan yang agung di kalangan para ulama di masanya, di sebabkan :

  • Keluasan ilmu beliau. Ibnu Daqiq Al ‘Ied pernah berkata : “Ketika saya bermajlis dengan Ibnu Taimiyah, saya mendapati beliau seorang lelaki yang semua ilmu berada di kedua pelupuk matanya, beliau mengambil yang beliau inginkan dan meninggalkan yang beliau inginkan.” Saya katakan kepadanya,”Saya tidak mengira Allah masih menciptakan makhluk seperi anda.”
Sebagian ulama berkata : “Saat usianya baru menginjak 22 tahun ia sudah mengajar di Darul Hadits Asy Syukriyah, perguruan ternama yang hanya menerima tenaga pengajar pilihan. Kecerdasannya membuat guru-guru besar di sana berdecak kagum seraya memuji kebesaran Allah SWT, keluasan ilmunya terlihat dalam penguasaannya terhadap hampir semua bidang. Saat ia berbicara tentang fiqh seakan-akan ia hanya tahu tentang masalah fiqh. Begitu pun kalau ia berbicara tentang aqidah, ushul, dan sebagainya. Hal ini dikarenakan ia sangat menguasai masing-masing bidang ilmu itu.
Ibnu Katsir, salah seorang muridnya, pernah menyatakan. “Sungguh, siapa pun mengakui kecermelangan guru saya yang usianya masih tergolong sangat muda itu.” Dari sekian disiplin ilmu yang di kuasainya, yang di gandrunginya adalah tafsir. Kabarnya, lebih dari 100 kitab tafsir telah dipelajarinya.
  • Jauhnya beliau dari jabatan dan pangkat negara. Beliau belum pernah menjadi qodhi, bahkan ketika beliau mendekam di penjara, beliau belum pernah makan makanan yang diberikan kepadanya di dalam penjara.
  • Jihad fi Sabilillah. Amar ma’ruf nahyi munkar, membantah golongan ahlul ahwa’ wal bida’. Beliau pernah menghancurkan berhala-berhala dan tempat-tempat sumber kemusyrikan. Beliapun mempunyai andil yang besar dalam jihad melawan bangsa Tartar, kaum Nasrani, dan kelompok-kelompok sesat dari kalangan kaum muslimin seperi ahli filsafat, ahli kalam, rofidhoh, batiniyah, shufiyah dll. Beliau menjelaskan kesesatan-kesesatan mereka dengan pena dan lisannya, dan menjihadinya dengan tangannya.
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah mendapatkan cobaan yang banyak, sampai beliau bertemu dengan Allah dalam keadaan di penjara di Al Qol’ah di Damaskus.
Ibnu Taimiyah telah menulis risalah sangat banyak, sehingga susah untuk menghitungnya, bahkan sebagian ada yang hilang. Para ulama menyebutkan jumlah tulisan beliau mencapai 6 ribuan jilid. Orang yang memperhatikan tulisan-tulisan Ibnu Taimiyah akan merasa heran karena tulisan-tulisannya yang merupakan hasil dari kemampuan manusia yang serba terbatas, akan tetapi Allah memberikan keutamaannya kepada siapa yang Ia kehendaki. Diantara karyanya adalah Ash Shorimul Maslul ‘ala Syatimirosul, Al Hamawiyah, Minhajus sunnah An Nabawiyah, Al ‘Aqidah Al Wasithiyah, Amrodul Qulub, Majmu’ Fatawa dll.
Beliau wafat ketika di penjara di Al Qol’ah, Damaskus, malam Senin 20 Dzulqo’idah tahun 728 H, dalam umurnya yang ke 68. Para ahli sejarah menyerupakan jenazah beliau dengan jenazah Imam Ahmad bin Hambal. Pada hari kematiannya, seluruh manusia dari kalangan ulama, umara’ sampai orang yang memusuhinya menangisi beliau. Seluruh penduduk Damaskus dan sekitarnya keluar untuk menyaksikan dan mensholati jenazahnya. Semoga Allah merahmati beliau.